Apa Saja Yang Dihalalkan Oleh Nabi Isa Untuk Bani Israel?

APA SAJA YANG DIHALALKAN OLEH NABI ISA UNTUK BANI ISRAEL?

Kita pernah mendengar atau membaca bahwa Nabi Isa As disebut-sebut merobah beberapa hal dalam syariat Bani Israel dan menghalalkan beberapa hal yang diharamkan bagi mereka. Kendati demikian, tidak ada seorang muslimpun yang terkejut, apalagi sampai takjub luar biasa, karena dalam ajaran Islam hal seperti itu dianggap sangat lumrah bagi seorang nabi atas kehendak dan perintah dari Allah SWT sendiri.

Akan tetapi ternyata hal ini disalahartikan oleh umat kristen, terutama oleh para misionaris mereka yang menjadikannya sebagai dalil pendukung dogma kristen tentang ketuhanan Nabi Isa As yang mereka yakini sebagai "tuhan" Yesus.

Alasannya?
Kewenangan beliau tsb tidak dimiliki oleh manusia manapun kecuali oleh Allah SWT saja. Dengan demikian, apa yang dilakukan oleh Nabi Isa As, yakni merobah syariat dan menghalalkan yang haram bagi Bani Israel membuktikan bahwa Nabi Isa As adalah Allah SWT sendiri!

Benarkah?
Berikut adalah penjelasan ringkas yang dengan tegas menolak pemikiran bathil umat ini berdasarkan firman Allah SWT sebagai berikut:

وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ

“Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.”(QS.Ali-imran:50)

Ayat ini menerangkan bahwa Nabi Isa datang kepada Bani Israel untuk membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka, mengakui dan menguatkannya, bukan mengganti atau menyalahkan hukum-hukumnya, kecuali meringankan beberapa hukum untuk penganutnya, yang sebelumnya dirasakan sebagai suatu beban yang amat berat bagi mereka. Karena itu Nabi Isa As berkata: "Aku menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan atasmu", yakni sebagian makanan-makanan yang pernah diharamkan atas mereka yang disebabkan oleh kelaliman dan banyaknya pertanyaan mereka. Lalu oleh Nabi Isa As dihalalkan kembali sebagaimana diterangkan Allah dalam Alquran.

فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا

"Maka disebabkan kelaliman orang-orang Yahudi Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, (juga) karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah." (Q.S An Nisa': 160)

Di antara makanan yang dihalalkan kembali itu ialah: sapi, domba, lemak, dan makanan-makanan yang baik.

وَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا مَا قَصَصْنَا عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Dan terhadap orang-orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu; dan Kami tiada menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”(QS. An-Nahl:118)

Kemudian dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kembali apa-apa yang diharamkan kepada orang Yahudi. Apa-apa yang halal dan haram dari agama Yahudi sebenarnya tidaklah sama dengan apa yang di haramkan atau di halalkan oleh kaum musyrik. Hal ini menunjukkan bahwa penentuan halal dan haram oleh kaum musyrik akan hewan ternak mereka, tidaklah bersumber dari syariat agama-agama yang dahulu. Beberapa makanan yang telah diharamkan Allah kepada orang Yahudi seperti yang telah diterangkan dalam surah Al An'am:146. Firman Allah:

وَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ وَمِنَ الْبَقَرِ وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلَّا مَا حَمَلَتْ ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ

"Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku, dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka, dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar." (QS.Al An'am: 146)

Allah mengharamkan makanan-makanan yang sehat dan bersih itu, daging dan lemak binatang-binatang, khusus kepada orang Yahudi sebagai hukuman atas perbuatan mereka yang aniaya seperti membunuh Nabi-Nabi, memakan riba, makan harta dengan cara yang bathil.

Firman Allah SWT:

فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًا

"Maka disebabkan kelaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah." (Q.S An Nisa': 160)

Dari ayat ini dapat dipahami perbedaan yang jelas antara alasan Allah mengharamkan beberapa jenis makanan kepada orang Yahudi dengan alasan kepada orang Islam. Kepada orang Islam Allah SWT tidak mengharamkan makanan-makanan kecuali karena pada makanan itu terdapat suatu kemudaratan dan mencelakakan dirinya, tetapi Allah mengharamkan makanan-makanan yang baik-baik itu kepada orang Yahudi adalah sebagai hukuman kepada mereka.

Maka tidaklah benar pendapat bahwa Bani Israel sendiri yang mengharamkan makanan itu kepada diri mereka sendiri. Semua makanan sebelum Taurat diturunkan kepada mereka adalah halal, kecuali ada makanan yang diharamkan sendiri oleh Nabi Yakub (Israel) untuk dirinya sendiri.

Menurut riwayat, makanan yang dipantangkan oleh Yakub tsb adalah daging unta dan susu unta. Beliau berbuat demikian untuk mengekang nafsu dalam usahanya membersihkan jiwa dan untuk bertaqarrub kepada Allah.

Firman Allah SWT:

كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَى نَفْسِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ

"Semua makanan adalah halal bagi Bani Israel melainkan makanan yang diharamkan oleh Israel (Yakub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan." (Q.S Ali Imran: 93)

Adapun makanan seperti daging binatang berkuku, lemak sapi dan kambing, diharamkan kepada seluruh Bani Israel pada waktu Taurat sudah diturunkan kepada mereka dan sebagai hukuman atas mereka.

Nabi Isa As juga ditugaskan untuk menjelaskan persoalan-persoalan yang selama ini menjadi perselisihan di antara mereka. Seperti diterangkan dalam Al-Quran:

ولأبين لكم بعض الذي تختلفون فيه

" .. dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari yang kamu berselisih tentangnya. (Q.S Az Zukhruf: 63)

Kemudian Nabi Isa As mengulangi keterangan ayat yang lalu, seperti sabdanya: "Aku datang kepadamu dengan membawa mukjizat-mukjizat dari Tuhan kamu".

Mukjizat itu menjadi saksi atas kebenaran risalah yang dibawanya seperti yang telah disebutkan, yaitu menciptakan burung, mengembalikan penglihatan orang buta, menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati, termasuk juga menjelaskan hal-hal ghaib yang tersembunyi, dlsb.

Karena Nabi Isa As datang membawa mukjizat yang jelas, ayat-ayat yang terang, maka diapun berseru kepada kaumnya agar takut kepada Allah dengan tidak menentang Nya, serta menaati segala apa yang beliau ajarkan kepada mereka.

Misalnya saja dalam Al-Quran jelas tertulis babi haram, tidak perlu banyak penjelasan, sejak awal sampai kiamat pun yang sudah tertulis dalam Al-Quran tak akan berubah.

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Akan tetapi, barang siapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun, Maha penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 173)

Apakah yang dimaksud sebagai makanan yang baik dalam QS. An Nissa 160 itu babi, dan pernah diharamkan untuk kaum Yahudi? Tidak perlu penjelasan panjang lebar lagi. Cukup cari tahu saja sendiri, apakah umat Yahudi makan babi?

Jawabnya TIDAK!

Kenapa?
Karena dalam kitab Taurat, yang namanya babi -- apapun jenisnya -- adalah haram!
Tapi kalau masih ingin jawaban lebih komplit silahkan simak penjelasan tentang apakah babi termasuk yang dihalalkan oleh nabi Isa As?

Nah, sampai di sini, apa hubungan penjelasan di atas dengan klaim umat kristen yang menjadikan berita "Nabi Isa menghalalkan yang haram bagi umat Yahudi" sebagai bukti keilahian beliau?

Begini:

Umat tersesat ini kalau sudah mentog tidak sanggup lagi menunjukkan dalil-dalil dari kitabnya sendiri bahwa Yesus adalah Tuhan, biasanya akan mengais-ngais dan tanpa rasa bersalah, apalagi malu, langsung banting stir mengemis ayat-ayat Al-Quran guna mendukung dogma melawan akal tsb yang jelas-jelas sangat dimurkai oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
“Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam .....
(QS. Al-Maaidah: 17)
Sebaris ayat di atas sesungguhnya sudah lebih dari cukup untuk menggugurkan ayat Al-Quran manapun yang mereka kutip dengan modal asumsi ngasal mengira "relevans" dengan dogma bathil kristen yang menuhankan Nabi Isa As. Sebab pada kenyataannya tidak ada satu ayatpun dalam Al-Quran yang membenarkan manusia menuhankan selain Allah SWT, apalagi menuhankan anak manusia yang menjadi salahseorang utusan-Nya!

Allah SWT sudah menegaskan bahwa siapapun yang menuhankan Nabi Isa As, adalah kafir! Dan balasan untuk orang-orang kafir adalah siksa kekal di neraka!

Tapi dasar umat sesat, mereka tidak ambil pusing akan peringatan keras dari Allah SWT ini dan tetap bertegar tengkuk bahwa Al-Quran mendukung dogma ketuhanan Yesus! Harapannya - tentu saja - agar mudah-mudahan ada umat Islam abangan yang kurang mendalami Al-Quran terpengaruh, lalu latah ikut-ikutan menuhankan Yesus dan dipastikan kelak akan menjadi bahan bakar api abadi di dasar neraka!

Dalam alkitab sendiri, perkara "menyesatkan" orang untuk berpindah keyakinan ini disebut-sebut sebagai kecelakaan bagi pelakunya, sebagaimana pernah diperingatkan oleh Yesus kepada ahli Taurat, orang-orang Farisi dan para munafik sejenis umat sesat kita ini.

[Matius 23:15] "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri."

Kecelakaan dalam bahasa Para Nabi artinya adalah neraka! Itulah sebabnya kenapa kita mendengar di antara sekian banyak sabda Rasulullah SAW ada disebutkan, ".... orang-orang sesat lagi menyesatkan" yang menggambarkan orang-orang dari jenis ini sebagaimana dicatat oleh imam Al-Bukhari.

" ...... orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan."  [HR Bukhari No. 98]

BODOH DAN BERFATWA TANPA ILMU
Ya! Begitulah yang terjadi! Orang-orang bodoh ini seenaknya mencomot ayat-ayat Al-Quran, lalu secara serampangan tanpa sedikitpun ilmu mempublikasi jargon-jargon bathil semisal, 
"HANYA ALLAH YANG BERHAK MENGHALALKAN YANG HARAM, DAN KARENA ISA ALMASIH SUDAH MENGHALALKAN YANG HARAM BAGI BANGSA ISRAEL, MAKA ISA ALMASIH ADALAH ALLAH!", atau "TIDAK ADA YANG BERHAK MEROBAH SYARIAT KECUALI ALLAH, DAN KARENA ISA ALMASIH TELAH MEROBAH SYARIAT BANGSA ISRAEL, MAKA ISA ALMASIH ADALAH ALLAH!" dan jargon-jargon bernuansa propaganda ketuhanan Nabi Isa As lain yang menyerupainya.  
Ini dapat diartikan sebagai bagian dari upaya penyesatan, khususnya kepada umat Islam, karena yang digunakan sebagai pendukung propaganda menyesatkannya adalah ayat-ayat Al-Quran yang disalah artikan.

Padahal Al-Quran sendiri sudah sangat jelas menginformasikan bahwa Nabi Isa As adalah seorang Nabi, dan beliau diutus oleh Allah untuk dan terbatas hanya kepada Bani Israel saja. 

Itu yang disampaikannya kepada bangsa Israel pada awal memulai tugasnya mewartakan "kabar baik" dari Allah untuk bangsa ini.

Allah mengisahkannya, dan hal itu tertulis dalam Al-Quran begini:

“Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, ... " (QS. 61:6)

Alkitab juga mencatat ucapan serupa dalam buku karangan orang tidak dikenal tapi oleh Paulus dan kroninya diberi nama Injil Matius, begini:

"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. ... " (Matius 15:24)

Artinya, segala pekerjaan yang dilaksanakan oleh Nabi Isa As atas perintah Allah selama 3 tahun masa kenabiannya di Israel dulu, melulu hanya untuk kepentingan bangsa Israel saja.

Jadi, perlu digarisbawahi bahwa tidak ada secuilpun urusan Nabi Allah untuk bangsa Israel ini dengan bangsa lain, apalagi bangsa Indonesia, terutama mereka yang mengaku sebagai umat Kristen ciptaan Paulus yang demikian gigih memprovokasi umat Islam untuk mengikuti kesesatan mereka menuhankan Nabi Isa As!

Dengan demikian usaha umat ini untuk meyakinkan orang banyak bahwa di antara tugas yang dilaksanakan oleh Nabi Isa As, semisal mengabarkan penghalalan kembali beberapa hal yang pernah diharamakan bagi Bani Israel sebagai justifikasi bahwa beliau adalah Allah dengan bersandar pada dalil, HANYA ALLAH YANG BERHAK MEROBAH YANG HARAM MENJADI HALAL, ATAU SEBALIKNYA, jelas SALAH KAPRAH!

Kenapa?
Karena apa yang sesungguhnya terjadi sudah dijelaskan di atas!

Oleh karena itu, maka menurut Al-Quran sendiri tidak ada alasan apapun, bagi siapapun, dan kapanpun, untuk menuhankan Nabi Allah yang satu ini!

Demikian.
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!


Baca juga
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment