Sejarah Al-Quran

Allah SWT telah menurunkan Al-Quran sebagai satu mukjizat yang membuktikan kerasulan Nabi Muhammad, dan keberadaan Allah SWT dengan segala sifat-sifat kesempurnaanNya. Membaca Al-Quran dan menghayati dan mengamalkannya adalah satu ibadah. Ia merupakan satu kitab panduan hidup manusia dan referensi utama umat Islam di samping sunnah Rasulullah. Al-Quran dinukilkan secara mutawatir (berperingkat atas sebab penurunannya), dan mashaf yang lazim ditemui hari ini dikenali sebagai mashaf Uthmani. Artikel ini mengajukan satu penelitian tentang asal-usul dan sejarah Al-Quran, dari segi cara wahyu diturunkan, peringkatnya, tempat turunnya, masanya, awalnya dan akhirnya. Disertakan juga informasi tentang pengumpulan dan pembukuan Al-Quran.

Pengertian Nuzul Al-Quran

Dari segi bahasa, kata ‘Nuzul' berarti menetap di satu tempat atau turun dari tempat yang tinggi. Kata perbuatannya ‘nazala' (ู†ุฒู„) membawa maksud ‘dia telah turun' atau ‘dia menjadi tamu'. Sebenarnya penggunaan istilah Nuzul al-Quran ini secara majaz atau (simbolis) saja yang berarti pemberitahuan al-Quran. Tujuannya untuk menunjukkan ketinggian al-Quran.

Secara teknikalnya Nuzul al-Quran bererti penurunan al-Quran dari langit kepada Nabi Allah yang terakhir. Kata Nuzul dalam berbagai wajah sama Ada kata nama, kata perbuatan atau lainnya digunakan dalam al-Quran sebanyak lebih kurang 290 kali. Sebagai contoh, “Dia yang telah…..menurunkan hujan.” (al-Baqarah:22), “Dialah….yang menurunkan Taurat Dan Injil.” (Ali Imran:3) Dan banyak lagi ayat-ayat lain.

Cara Al-Quran (wahyu) diturunkan

‘Aishah istri Rasulullah SAW, meriwayatkan sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, beliau bermimpi hal yang benar ketika beliau menyendiri di Gua Hira' beribadah kepada Allah SWT kira-kira tiga tahun. Di gua itulah beliau menerima wahyu yang pertama.

Harith bin Hisham, seorang sahabat Rasulullah s.a.w. pernah bertanya kepada Beliau bagaimana wahyu diturunkan kepadanya. Rasulullah menjawab:

”Kadang-kadang wahyu datang kepada-ku dengan gema (desingan) lonceng dan ini sangat berat untuk-ku, dan sementara suara itu hilang apa yang disampaikan kepada-ku. Kadang ia datang dalam bentuk jelmaan malaikat kepada-ku merupai pria, berbicara dengan-ku dan aku menerima apa saja yang disampaikannya kepada-ku.”

Sebagai referensi, berikut ini beberapa catatan penting terkait sejarah Al-Quran.
Sejarah Al-Quran
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment