Supaya difahami, bicara tentang Allah yang selama ini diimani oleh pengikut Paulus, kita harus membedakannya paling tidak dalam dua versi, yaitu Allah menurut Perjanjian Lama dan Allah menurut Perjanjian Baru.
Mengapa demikan?
Karena dalam banyak konteks, kedua kitab ini tampak nyata tidak akur dalam menggambarkan Allah sehingga acapkali kita disuguhi cerita-cerita yang berbeda tentang eksistensi Allah sebagaimana yang dikenal dan disembah oleh nabi-nabi terdahulu - termasuk oleh Yesus sendiri - dalam Perjanjian Lama, dan eksistensi Allah yang direkayasa oleh Paulus dan seluruh kroninya dalam Perjanjian Baru.
Allah Menurut Doktrin
Allah Menurut Alkitab
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
0 Comments:
Post a Comment