Injil, Tidak Lebih Benar Dari Hadits Maudhu


Sebagian umat kristen percaya bahwa kitab-kitab injil kanonik adalah injil Yesus asli. Sebagian lagi percaya bahwa Yesus adalah injil asli itu sendiri. Sedangkan sebagian lainnya tidak mau ambil pusing mana yang asli atau mana yang bukan, pokoknya mereka lebih memilih, "imani saja apa kata gereja!"

Di luar sana sudah cukup banyak bukti bahwa injil-injil kanonik memang bukan injil asli, melainkan cuma karya sastra yang mengisahkan penggalan-penggalan riwayat hidup dan ajaran seorang nabi Allah bernama Isa Ibn Maryam yang diklaim oleh umat kristen sebagai Yesus Kristus. 

Hanya sebagai catatan, injil-injil kanon tsb mulai ditulis hingga selesai dikompilasi jauh setelah "kematian" Yesus. 

Injil Markus .................... 65 s.d 85 M  
Injil Matius ..................... 80 s.d 90 M  
Injil Lukas ...................... 80 s.d 110 M   
Injil Yohanes .................. 85 s.d 115 M    

Dalam khasanah literatur Islam, penulisan seperti ini mirip dengan penulisan hadits  nabi Muhammad saw. 

Bedanya, hadits nabi Muhammad saw ditulis berdasarkan kaidah-kaidah atau metoda terstruktur dan telaah sangat kritis terhadap kredibelitas sumber-sumbernya guna menentukan benar atau tidaknya kisah atau ajaran tsb memang berasal dari nabi. Dengan demikian, maka dapat diketahui secara pasti tingkat atau derajat setiap hadits tsb, mulai dari:
  • Hadits Shahih (terbukti benar), 
  • Hadits Hasan (terbukti cacat), 
  • Hadits Dhaif (terbukti lemah), sampai kepada 
  • Hadits Maudhu (terbukti palsu).     

Sedangkan injil-injil kanonik, meski oleh umat kristen dipercaya menuliskan bagian-bagian dari riwayat hidup dan ajaran-ajaran Yesus, namun tidak pernah diketahui kredibilitas sumber-sumbernya sehingga sama sekali tidak dapat dibuktikan secara pasti mana dari bagian-bagian tulisan itu yang masuk dalam kategori Shahih, Hasan, Dhaif, atau Maudhu. 

Adapun bagaimana ceritanya sampai injil-injil tsb bisa menjadi bagian dari kitab kanon atau kitab yang "disucikan" (jadi memang bukan kitab suci) umat kristen, sepenuhnya tergantung pada siapa atau kelompok mana yang menjadi penguasa tertinggi gereja-gereja pada masa kanonisasi tsb dilakukan, termasuk juga tentunya untuk kepentingan siapa kitab-kitab tsb dinyatakan sebagai  kitab kanon.  
Dari sedikit penjelasan ini kita dapat menyimpulkan bahwa injil-injil kanon -- yang dalam alkitab disebut juga sebagai kitab Perjanjian Baru -- sebetulnya bukan Injil Yesus, sekaligus juga bukan kitab suci.
Sedangkan mencermati proses penulisan, kompilasi, hingga kanonisasinya, kita semakin mengerti bahwa injil-injil ini sesungguhnya hanya kitab-kitab yang menyerupai hadits nabi, namun karena tidak ada metoda kredibel yang dapat membuktikan kebenaran kandungannya, maka sekalipun menyerupai hadits, maka tidak salah jika banyak di antara kita yang menganggapnya seperti kitab hadits Maudhu Yesus!

Tentang ini, diprakarsai oleh Robert Funk di bawah naungan Westar Institute, pada tahun 1985, sekitar 76 orang pemerhati dan pakar alkitab dari berbagai institusi dan universitas dari banyak negara pernah berkumpul dan melakukan kerja bareng yang mereka beri label YESUS SEMINAR

Dalam seminar ini, melalui penggabungan berbagai metoda telaah dari masing-masing ahli tsb pada akhirnya mereka sepakat menyimpulkan dalam terbitan sebuah kitab berjudul The Five Gospels, bahwa hanya 18% dari seluruh kandungan injil-injil kanonik yang dipercaya Shahih, sedangkan 82% sisanya masuk dalam kategori Hasan, Dhaif, dan Maudhu! 

Kesimpulannya, jangankan untuk disejajarkan dengan Al-Qur'an, sedangkan dengan hadits-hadits shahih nabi Muhammad saw saja rasanya injil-injil kanon itu sudah sangat-sangat tidak sebanding!

Makanya kita sering dibuat tersenyum sendiri tiap kali di banyak forum melihat bagaimana HOT para laskar kristus odong-odong berdolah-dalih menolak keras hadits-hadits shahih tentang berbagai mukjizat nabi Muhammd saw, misalnya, cuma karena kisah-kisah tsb tidak tertulis dalam Al-Qur'an. 

Mereka betul-betul "keblinger" mengira bahwa injil-injil kanon Maudhu tsb sama tinggi derajatnya dengan Al-Qur'an. Padahal, sekali lagi, injil-injil kanon di mana mukjizat Yesus dituliskan itu bahkan tidak lebih shahih dari hadits-hadits shahih [di mana mukjizat nabi Muhammad saw juga dituliskan] berdasarkan informasi dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan kesaksiannya!

Semoga bermanfaat!
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk dari Tuhannya.






          
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment