Judul di atas ini sebenarnya lebih tepat jika diganti menjadi Islam Memutar Kaset Rusak Berisi Lagu-Lagu Cendol Basi, seperti yang pernah menjadi jargon saya bersama saudara-saudara ikhwanul Muslimin -- yang rata-rata kini sudah pada memilih pensiun -- sekitar satu dasawarsa dulu.
Kenapa?
Karena pada hakekatnya memang merupakan jawaban untuk pengulangan isu yang sama yang terus diulang-ulang oleh netter Kristen dari generasi ke generasi, khususnya oleh para pemula yang mengira bekal yang mereka warisi dari para pendahulunya untuk "menyerang" simbol-simbol sakral Islam di forum-forum terbuka debat lintas iman Islam dan Kristen adalah topik-topik "mematikan" yang tidak akan terjawab, apalagi terbantah oleh netter Islam.
Kenapa?
Karena pada hakekatnya memang merupakan jawaban untuk pengulangan isu yang sama yang terus diulang-ulang oleh netter Kristen dari generasi ke generasi, khususnya oleh para pemula yang mengira bekal yang mereka warisi dari para pendahulunya untuk "menyerang" simbol-simbol sakral Islam di forum-forum terbuka debat lintas iman Islam dan Kristen adalah topik-topik "mematikan" yang tidak akan terjawab, apalagi terbantah oleh netter Islam.
Ini adalah cerita lama yang tentu saja akan terasa sangat membosankan jika kebetulan kita berada pada posisi menjawab lagi topik-topik lawas yang dengan penuh rasa percaya diri mereka sodorkan, padahal segala macam cerita sumir tentang Islam yang mereka kira "mematikan" itu sejatinya sudah sejak lama "dimatikan" oleh para netter sepuh Islam!
Artinya, paling tidak menurut pengamatan saya yang selama hampir 10 tahun belakangan ini "latah permanen" ikut berdolah-dalih pasal teologi dan kristologi, khususnya di fesbuk, nampaknya memang hampir tidak ada hal baru dari para penjaja produk iman kadaluwarsa berlabel "ajaran kasih" yang menggotong ambisi luar biasa besar untuk mengkristenkan sebanyak-banyaknya umat Islam Indonesia ini, kecuali cuma sibuk mendaur ulang cendol basi dan menebar fitnah terhadap Islam berdasarkan rekayasa ayat-ayat terjemah Al-Quran dan Hadits yang mereka tafsirkan seenak perut mengikuti asumsi ngawur sendiri yang acapkali sebetulnya terasa menggelikan bagi umumnya netter Islam!
Itu sebabnya kenapa menyimpan arsip jawaban untuk berbagai isu basi tadi menurut hemat saya menjadi perlu, agar tiap kali dihadapkan pada persoalan-persoalan membosankan seperti di atas, maka daripada repot menulis ulang, lagi, lagi, dan lagi, jawaban yang sama, lebih baik tautkan saja salahsatu link jawaban yang sudah tersedia. Habis perkara!
Jika kemudian ternyata respons yang mereka berikan diangap patut untuk dilayani, maka tidak ada salahnya untuk dilanjutkan dengan dialog atau bahkan debat serius, supaya apa yang mereka pikir "benar" tentang "ketidak-benaran" pikiran mereka dapat ditunjukkan dan dibuktikan di mana letak kekeliruannya!
Model ini sudah lumayan lama saya terapkan, antara lain dengan menyediakan beberapa grup debat lintas iman terbuka di fesbuk, seperti di antaranya; Di Bawah Panji Panji Islam yang membuka pintunya lebar-lebar bagi netter Kristen mana saja yang boleh jadi merasa punya pengetahuan tentang Islam lalu nekad "menyerang" Islam. Tapi sejak dulu hingga kini hampir tidak ada dari mereka yang nyalinya cukup besar untuk katakanlah, sekedar unjuk gigi saja di sana.
Karena itu, saya buatkan pula grup lain di mana justru saya yang ganti "menyerang" doktrin-doktrin pokok Kristen, khususnya di grup spesial, Menyibak Tabir Di Balik Doktrin Kristen. Namun ternyata keadaannya sama saja! Hampir tidak ada juga dari mereka yang nekad untuk tampil penuh percaya diri mengoreksi topik-topik yang bertebaran di sana, bila apa yang tersaji memang dianggap salah!
Jadi, lebih baik kita benahi saja situs ini agar menjadi lebih informatif, supaya mudah-mudahan saja ada manfaatnya bagi pemirsa.
Berikut adalah sebagian dari arsip Islam menjawab Kristen yang masih tersisa setelah sebagian besar di antaranya raib dari seluruh permukaan fesbuk akibat "kenakalan" laskar odong-odong tetangga dengan aksi "rudal" mereka.
Itu sebabnya kenapa menyimpan arsip jawaban untuk berbagai isu basi tadi menurut hemat saya menjadi perlu, agar tiap kali dihadapkan pada persoalan-persoalan membosankan seperti di atas, maka daripada repot menulis ulang, lagi, lagi, dan lagi, jawaban yang sama, lebih baik tautkan saja salahsatu link jawaban yang sudah tersedia. Habis perkara!
Jika kemudian ternyata respons yang mereka berikan diangap patut untuk dilayani, maka tidak ada salahnya untuk dilanjutkan dengan dialog atau bahkan debat serius, supaya apa yang mereka pikir "benar" tentang "ketidak-benaran" pikiran mereka dapat ditunjukkan dan dibuktikan di mana letak kekeliruannya!
Model ini sudah lumayan lama saya terapkan, antara lain dengan menyediakan beberapa grup debat lintas iman terbuka di fesbuk, seperti di antaranya; Di Bawah Panji Panji Islam yang membuka pintunya lebar-lebar bagi netter Kristen mana saja yang boleh jadi merasa punya pengetahuan tentang Islam lalu nekad "menyerang" Islam. Tapi sejak dulu hingga kini hampir tidak ada dari mereka yang nyalinya cukup besar untuk katakanlah, sekedar unjuk gigi saja di sana.
Karena itu, saya buatkan pula grup lain di mana justru saya yang ganti "menyerang" doktrin-doktrin pokok Kristen, khususnya di grup spesial, Menyibak Tabir Di Balik Doktrin Kristen. Namun ternyata keadaannya sama saja! Hampir tidak ada juga dari mereka yang nekad untuk tampil penuh percaya diri mengoreksi topik-topik yang bertebaran di sana, bila apa yang tersaji memang dianggap salah!
Jadi, lebih baik kita benahi saja situs ini agar menjadi lebih informatif, supaya mudah-mudahan saja ada manfaatnya bagi pemirsa.
Berikut adalah sebagian dari arsip Islam menjawab Kristen yang masih tersisa setelah sebagian besar di antaranya raib dari seluruh permukaan fesbuk akibat "kenakalan" laskar odong-odong tetangga dengan aksi "rudal" mereka.
Arsip - Islam Menjawab
Bagus Pamungkas
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
0 Comments:
Post a Comment