Doktrin Penebusan Dosa

Kita sudah sama-sama membuktikan di sini bahwa menurut kitab Kristen, sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengampun

Artinya Allah tidak pernah membuat persoalan dosa manusia menjadi ribet, apalagi sampai menuntut "tumbal" yang memaksa diri-Nya sendiri harus menjelma menjadi manusia supaya bisa mati konyol - sekaligus terkutuk - di tiang salib!

Ini sungguh menentang akal, dan yang pasti, meyalahi ajaran semua nabi, termasuk ajaran Yesus sendiri!

Namun pengikut Paulus yang mengira diri mereka adalah pengikut Yesus tetap bertegar tengkuk mempertahankan ajaran "nyeleneh" Paulus yang mengarang cerita bahwa penyaliban Yesus adalah untuk menebus dosa warisan Adam atas seluruh umat manusia!

Berikut adalah sebagian cerita-cerita tentang doktrin aneh ini yang sempat diarsipkan di sini.

Doktrin Penebusan Dosa
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment