6. Isa diberi mujizat dan Roh Kudus (QS. 2: 253)



Menjawab TAFSIR NGAWUR Misionaris Kristen 
yang mengklaim Isa Almasih seperti judul di atas. 

Allah berfirman, 

تِلۡکَ الرُّسُلُ فَضَّلۡنَا بَعۡضَہُمۡ عَلٰی بَعۡضٍ ۘ مِنۡہُمۡ مَّنۡ کَلَّمَ اللّٰہُ وَ رَفَعَ بَعۡضَہُمۡ دَرَجٰتٍ ؕ وَ اٰتَیۡنَا عِیۡسَی ابۡنَ مَرۡیَمَ الۡبَیِّنٰتِ وَ اَیَّدۡنٰہُ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ ؕ وَ لَوۡ شَآءَ اللّٰہُ مَا اقۡتَتَلَ الَّذِیۡنَ مِنۡۢ بَعۡدِہِمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡہُمُ الۡبَیِّنٰتُ وَ لٰکِنِ اخۡتَلَفُوۡا فَمِنۡہُمۡ مَّنۡ اٰمَنَ وَ مِنۡہُمۡ مَّنۡ کَفَرَ ؕ وَ لَوۡ شَآءَ اللّٰہُ مَا اقۡتَتَلُوۡا ۟ وَ لٰکِنَّ اللّٰہَ یَفۡعَلُ مَا یُرِیۡدُ
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 253)

Ayat ini sangat jelas. Allah menerangkan kepada kita tentang kelebihan masing-masing Nabi dan Rasul-Nya tapi tanpa catatan "mengurangi" derajat kenabian mereka yang tinggi. Adapun tentang Nabi Isa Alaihissalam, dijelaskan bahwa Allah memberikan beberapa mukjizat-Nya serta memperkuatnya dengan kehadiran malaikat Jibril, atau yang dalam Islam dikenal juga sebagai Ruhul Quddus. 

Namun banyak sekali umat Kristen yang salah mengerti ayat ini sehingga mengira Nabi Isa Alaihissalam memiliki kemampuan bermukjizat dari dirinya sendiri, dan di atas semua itu, mereka percaya hanya beliau seoranglah yang sepanjang hidupnya memiliki kekuatan Ruhul Quddus yang mereka artikan sebagai Roh Allah.

Pendapat ini sangat keliru sebab sangat menyalahi kodrat malaikat Jibril sendiri yang sejak awal penciptaan hingga selama-lamanya adalah Malaikat Utusan Allah kepada setiap makhluk. 

Artinya Jibril tidak mungkin berdiam diri di satu tempat -- dalam hal ini di dalam raga Nabi Isa Alaihisalam -- selama-lamanya. Sebab hal ini praktis mempasung kemerdekaan geraknya yang setiap saat harus "move on" melaksanakan demikian banyak tugas-tugas sebagai Malaikat Utusan Allah kepada setiap makhluk yang tersebar sangat luas di seluruh penjuru jagad raya ini!

Sedangkan kekuatan yang dimaksud di sini adalah yang diberikan oleh Allah pada saat-saat tertentu di mana sang nabi memang benar-benar sangat membutuhkan pertolongan Allah.
Mengenai QS. Al-Baqarah: 253 ini, umumnya umat Kristen luput mencermati bahwa alkitab mereka juga sebetulnya menjelaskan bahwa segala mukjizat Yesus yang dicatat dalam injil-injil kanonik -- dan yang seumur hidup menjadi kebanggan mereka itu -- sesungguhnya berasal dari Allah, bukan dari dirinya sendiri, sebagaimana ditegaskan oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul berikut:
"Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu." (Kisah Para Rasul 2:22)

Sedangkan tentang "kekuatan" sebagaimana sudah disebut-sebut oleh Petrus di atas tapi masih salah dimengerti tsb, injil Lukas menggambarkannya secara lebih jelas dalam episode pelarian Yesus ke Taman Getsemani, manakala dia merasa demikian ketakutan setelah mengetahui dirinya akan ditangkap oleh serdadu Romawi untuk dihukum mati. 

"Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:43-44)

Visualisai Lukas ini sekaligus membuktikan bahwa mustahil Yesus adalah Tuhan, sebab (1) bagaimana mungkin Tuhan masih perlu diberi kekuatan oleh Malaikat yang notabene adalah makhluk ciptaan-Nya sendiri, dan (2) bagaimana mungkin Tuhan sampai merasa ketakutan sedemikian dahsyat melihat malaikat yang natabene adalah makhluk ciptaan-Nya sendiri?

Artikel di atas adalah tanggapan untuk Isa Almasih dalam angan-angan Misionaris Kristen 
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment