Tuhan Ingkar Janji?


Lagi, ayat-ayat "sangat mencurigakan" dalam alkitab!

TUHAN INGKAR JANJI?

Pasti anda akan berkata, "Ah, mustahil! Mana mungkin Tuhan berdusta?"

Baiklah!
Jika kita sepakat bahwa mustahil Tuhan berdusta apalag ingkar janji, maka mari sama-sama kita perhatikan ayat-ayat Perjanjian Lama dalam kitab Kristen berikut ini.

[Keluaran 33: 20] "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." (kecuali langsung mati!)

[Kejadian 17: 1] Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: ”Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela."

Lalu cerita pun bergulir demikian:
[Kejadian 17:7] Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

[Kejadian 17:8] Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."

[Kejadian 17:9] Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.

Buku tebal yang sama ini mengisahkan bahwa Abraham memiliki dua orang putra. Lalu putra yang manakah yang dimaksud oleh Tuhan dalam perjanjian-Nya?
Jawabannya tertulis dalam ayat-ayat berikut:

[Kejadian 15:18] Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

[Kejadian 17:18] Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu! "

[Kejadian17:19] Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Wah! Ternyata menurut pengarang ayat-ayat "israiliyat" ini, perjanjian tsb diadakan oleh Tuhan dengan putra Abram yang bernama Ishak, calon nenek moyang bangsa Israel. Bahkan diulang lagi begini:

[Kejadian 17:21] Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.”

Apakah kemudian Bible membuktikan bahwa perjanjian tsb benar-benar dipenuhi oleh Tuhan?

Begini faktanya:

Jika kita benar-benar memperhatikan wilayah yang dimaksud dalam perjanjian di atas, maka kita segera tahu bahwa sejak dahulu kala hingga hari ini tidak ada satupun bangsa Israel keturunan Ishak yang menguasai wilayah dari Mesir hingga sungai Eufrat!

Bahkan di masa puncak kejayaan bangsa Israel yang mampu membagun kerajaan terbesarnya di bawah pemerintahan Daud hingga Solomon sekalipun, ternyata wilayah yang dikuasainya hanya sebatas pojok sebelah utara mesir, dan luasnya pun tidak lebih besar dari luas pulau Buru! [1]

Jadi, buat kalian yang hari gini masih Kristen, silahkan kaget barang sejenak - atau boleh juga kejang-kejang sekalian - melihat fakta bahwa ternyata sejak dahulu kala hingga detik ini seluruh wilayah dari Mesir hingga Sungai Efrat tsb sepenuhnya dikuasai oleh bangsa-bangsa Arab keturunan Ismael!

Nah, bagaimana ini? Kenapa Tuhan berdusta dan ingkar janji?
Masih mau bilang; "Ah! Mustahil Tuhan ingkar janji?"
Bacalah sekali lagi cerita kita di lapak ini, pelan-pelan saja.

Umat berpikir dapat dengan mudah mendeteksi bahwa karena tidak rela perjanjian Allah dengan Abraham sebenarnya untuk Ismael, maka pena palsu pun dengan sigap menyulap:
  1. Allah yang dengan tegas sudah menyatakan bahwa DIA tidak dapat dilihat oleh manusia kecuali manusianya langsung mati, mendadak jadi "pikun" sehingga lupa pada firman-Nya sendiri lalu berbual dengan Abraham secara muka tatap muka!
  2. Perjanjian Abraham dengan Allah yang seharusnya mengikat anak sulung mendadak beralih kepada anak kedua.
Padahal kita semua tahu, Allah tidak pernah berdusta, dan dalam konteks ini, tentu saja Allah tidak berdusta kepada Abraham seperti dibuktikan-Nya dengan memastikan tanah perjanjian tsb menjadi tanah air kekal bangsa-bangsa keturunan Ismael.

Ingat pesan Bilem dalam Bilangan 23:19, "Mana mungkn Allah berfirman tapi tidak menepati firman-Nya sendiri?!"

LATAR BELAKANG CERITA:
  1. Perjajian Allah dengan Abraham dalam Kejadian 17 di atas adalah tentang perintah khitan (sunat) untuk seluruh keturunan dan orang-orang dekat keluarga Abraham yang dipateri saat Abraham sudah berusia 99 tahun. Hari itu juga Abraham langsung mengkhitan putra pertamanya Ismael, yang kala itu telah berusia 13 tahun.
  2. Memahami substansi perjanjian tsb, timbul pertanyaan, jika memang perjanjian itu dimaksudkan untuk Ishak, untuk apa Allah buru-buru membuat perjanjian terkait perintah khitan (sunat) bagi seluruh keturunan Abraham berikut orang-orang dekat keluarganya, sementara Ishak sendiri menjadi jabang bayi juga belum?
  3. Jika benar perjanjian itu untuk Ishak, tentu saja Abraham tidak perlu harus segera, hari itu juga mengkitan Ismael. Bukankah hal itu dapat dilakukannya lain waktu, misalnya saja pada hari mengkhitan Ishak setelah lahir kelak tanpa perlu sedikitpun merasa berdosa karena membangkang perintah Allah?

Nah, kalian yang hari gini masih kristen, pelajarilah kitab sendiri dengan segenap kemampuan akal budi. Jangan gantungkan keselamatan akhirat pada doktrin yang cuma menjanjikan pepesan kosong!

CATATAN:
[1] Luas wilayah kerajaan Salomo lk. 8.900 km sedangkan luas pulau Buru 9.505 km


[Sumber: xucinxgaronx | Islam Menjawab Fitnah]
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment