Allah Sangat Membenci Korban Manusia


Perhatikan baik-baik apa yang tertulis dalam alkitab berikut ini.

KITAB ULANGAN
12:31 Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka.

18:10 Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban .... dst.

18:12 Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu.

Jadi, sekalipun Allah memerintah bangsa Israel untuk tetap melaksanakan kurban bakaran dan kurban sembelihan, namun ayat-ayat di atas cukup jelas menunjukkan betapa Allah sangat membenci praktek barbar manusia yang mengurbankan manusia sebagai persembahan atau penebus dosa, terlepas kepada Allah, kepada Dewa-Dewa, atau kepada Gendrewo, bahkan kepada Iblis sekalipun!

Bukan hanya benci, Allah juga tidak menunda-nunda waktu untuk "menghilangkan" kaum ini dari hadapan kita dengan cara-Nya sendiri - baca seluruh perikop Ulangan 12

Tentang konsekuensi kebencian Allah terhadap kurban manusia ini, maka seperti tercatat dalam kitab Musa, DIA memberi contoh melalui kisah keluarga Abraham, yakni ketika Allah menguji Abraham dengan perintah agar menyembelih putra yang sangat dikasihinya sebagai kurban. Kita sama-sama tahu bahwa karena kepatuhannya kepada Allah, maka walau dengan sangat berat hati namun Abraham tetap melaksanakan perintah tsb. Tapi pada detik-detik terakhir, ternyata Allah menukar putra Abraham dengan seekor domba! Kenapa?
Karena pelajaran dari peristiwa ini bukan tentang apa atau siapa yang dikurbankan, melainkan terpusat pada teladan yang dicontohkan oleh Abraham tentang kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya! Peristiwa ini juga sekaligus sebagai bukti bahwa Allah tidak menerima kurban manusia!
YA! Allah menguji kepatuhan Abraham dengan memberinya ujian yang luar biasa berat bagi seorang ayah yang selama hampir satu abad lamanya memohon kepada Allah agar diberi keturunan, dan setelah pada akhirnya doanya dikabulkan dan sang anak lahir, justru kemudian Allah memintanya untuk dikurbankan. Bayangkanlah betapa beratnya ujian itu andaikata kita adalah Abraham!

Oleh karena itu, jika Allah telah demikian tegas menyatakan kebenciannya terhadap kurban manusia, bagaimana mungkin justru DIA sendiri yang mengorbankan "anak tunggal" yang sangat dikasihi-Nya sebagai kurban penebus "dosa asal" seluruh umat manusia yang sebenarnya tidak pernah ada?

Dogma gereja akan berdalih bahwa "anak manusia" bernama Yesus yang dikurbankan itu bukan manusia. Sebab tidak ada manusia yang sanggup menanggung beban dosa seluruh umat manusia, kecuali Allah sendiri. Tapi gereja lupa pada dogma "maksa" mereka lainnya, bahwa Yesus adalah 100% manusia dan 100% tuhan!

Dengan kata lain, gereja akan berjibaku mati-matian mempertahankan dusta asal mereka tentang dosa asal bahwa sekalipun tidak ada bukti-bukti alkitabiyah yang mendukungnya, tapi Yesus harus diimani sebagai tuhan!

Ini NONSENSE!
Pertama, tidak ada satu ayat pun dalam alkitab yang dapat dijadikan dalil ketuhanan Yesus yang tidak langsung remuk dihantam oleh ayat-ayat lain dari alkitab sendiri!

Kedua, dalam Perjanjian Lama dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Mahapengampun, dan segala dosa manusia akan diampuni-Nya apabila manusia, sebagai hamba, benar-benar memohon ampun kepada-Nya dengan niat dan cara yang sungguh-sungguh, seperti diterangkan dalam Mazmur 51:3, Mazmur 86:5, dan Mazmur 103:11-12.

Bahkan dalam Perjanjian Baru sekalipun, hal serupa juga dijelaskan sebagaimana tercatat dalam Matius 6:14-15 dan 1Yohanes 1:9

Artinya, Allah bukan Tuhan yang haus darah seperti yang digambarkan oleh Paulus dalam ajaran-ajarannya yang menyimpang jauh dari ajaran Yesus! Dan di atas semua itu, sesungguhnya tidak pernah ada apa yang disebut-sebut sebagai dosa asal, dan karenanya tentu saja tidak pernah ada pula ritual yang disebut-sebut sebagai penebusan dosa di tiang salib!

Itu sebabnya kenapa dalam kitab Kristen sendiri tidak ada satupun catatan tentang seluruh nabi dan rasul Alah yang pernah mengajarkan doktrin nyeleneh ini. Bahkan Yesus sendiri tidak pernah tahu apa itu dosa asal atau dosa waris dari Adam!

Mau bukti?
Buka 1Yohanes 4:1 dan ujilah iman Kristen sendiri!
Baca seluruh isi bible terjemah indonesia milik masing-masing dan carilah, di mana dapat ditemukan jawaban untuk pertanyaan mudah berikut ini?
  • Kapan Yesus pernah menyebut nama Adam?
  • Kapan Yesus pernah mengajarkan tentang dosa asal atau dosa waris?
  • Kapan Yesus pernah menyatakan bahwa dia dilahirkan untuk menebus dosa yang diwariskan oleh Adam?
Jika ada, maka iman Kristen benar, sebab itu berarti Yesus memang mengenal Adam dan mengerti bahwa kelahirannya adalah untuk mati konyol menjadi tumbal sebagai manusia terkutuk di tiang salib. Tapi jika tidak ada, maka cerita kita di sini yang benar, sedangkan iman Kristen salah!

Sederhana saja bukan?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!

[Gus Mendem]
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment