Dahsyatnya kabar kelahiran Yesus bagi bocah sekolah minggu


MUDAHNYA MENULIS NUBUAT VERSI PERJANJIAN BARU

Bagi pengikut Paulus, bahkan bagi Lukas sendiri yang dikabarkan punya "hubungan dekat" dengan Paulus dan banyak menulis cerita-cerita yang didiktekan oleh Paulus, kalimat yang tertulis dalam injil Lukas berikut ini sungguh luar biasa menggetarkan jiwa:
"Hari ini telah lahir bagimu juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud" (Lukas 2:11)
Tapi tidak demikian halnya bagi siapa pun yang masih dapat dan mau menggunakan akal sehatnya untuk berpikir dengan baik.

Tuhan dilahirkan, dan sejak bayi hingga dewasa diasuh oleh manusia, persis seperti kita semua? Disusui, disuapi, diceboki, dinina bobokkan, dididik, dijewer, disekolahkan, didampingi, dilindungi, dinikahkan, sampai konon katanya;  akhirnya mati sebagai manusia terkutuk yang tergantung di tiang salib? 

Seperti itukah Tuhan seluruh umat manusia?
Akal sehat tentu akan berkata, "TIDAK!"

Jika Lukas 2: 11 ditulis sebelum, atau paling tidak pada hari Yesus dilahirkan, kedahsyatannya sebagai sebuah nubuat atau bukti nubuat tentang "ketuhanan" Yesus, mungkin masih pantas untuk diperhitungkan. Tapi karena ditulis hampir 100 tahun setelah kelahiran Yesus, atau 80-85 tahun setelah Yesus sendiri tidak ada, apa istimewanya?

Itu sama saja artinya dengan jika hari ini saya menulis dan mengklaim bukti sebuah "nubuat", bahkan lebih lengkap dan sangat spesifik misalnya begini:
"Hari ini, kamis tanggal 6 Jun 1901 telah lahir bagimu juruselamat, yaitu Soekarno. Penduduk sebuah pulau di negerinya percaya bahwa dia adalah titisan Dewa yang setelah dewasa kelak akan membebaskan bangsanya dari penjajahan dua bangsa asing lalu menjadi pemimpin negeri besar bernama Indonesia. Bersama sahabatnya Muhammad Hatta, Soekarno dengan gagah berani akan mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Indonesia kepada dunia, tepatnya pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945." (Gus Mendem 2:11)
Apakah akal sehat anda akan menerima kabar itu sebagai sebuah nubuat?
Tentu saja tidak, bukan?

Kenapa?
Karena kelahiran Ir. Soekarno sudah terjadi lebih dari 100 tahun lalu, sedangkan peristiwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia pun sudah terjadi lebih dari 70 tahun lalu. 

Artinya, merujuk pada catatan sejarah, saya bebas menulis apapun tentang tokoh besar ini sesuai dengan permintaan gereja, misalnya.    
Dari contoh ini, jika pengikut Paulus mau berpikir sedikit saja, maka seharusnya mereka dapat melihat sendiri bagaimana mudahnya bagi siapapun untuk mengarang ratusan nubuat versi Perjanjian Baru cukup dengan sedkit ilmu "othak-athik-gathuk" dari kisah-kisah yang sudah lebih dulu tertulis dalam Perjanjian Lama.
Dengan kata lain, "kabar baik" dalam Lukas 2:11 dan dalam Pamungkas 2:11 di atas sebenarnya cuma Gombal Mukiyo!  

Tidak lebih, tidak kurang!
Jelas ya?

[Gus Mendem]

Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment