KITAB SUCI ITU BERASAL DARI FIRMAN TUHAN, BUKAN KARANGAN MANUSIA YANG MENGHAYAL BAHWA DIRINYA ADALAH RASUL DARI TUHAN YANG DICIPTAKANNYA SENDIRI!
Ini bukan kali pertama, tapi sudah lumayan sering kita memergoki tidak sedikit umat Paulus yang demikian yakin bahwa Bible yang dibentuk oleh Paulus dan kroninya dengan cara;
mencomot kitab suci umat Yahudi, membuat kitab kitab injil versi sendiri, menghimpun berbagai karangan orang orang yang tidak jelas indentitasnya, dan memalsukan ayat-ayat yang dicontek dari kitab-kitab umat Yahudi hasil comotan tadi ... sebagai kitab suci yang dikenal dan diakui eksistensinya oleh Al-Quran!
Dasarnya adalah karena mereka menemukan, atau paling tidak, diberitahu oleh pengikut Paulus sok tau lainnya bahwa kata "alkitab" disebut-sebut sampai sebanyak 74 kali dalam terjemahan bahasa Indonesia Al-Quran. Salahsatu contoh, misalnya, bisa disimak disini.
Padahal tidak satupun dari semua sebutan itu yang merujuk pada kitab buatan Paulus dkk yang diberi nama "Biblios" dalam bahasa aslinya; Yunani, atau diubahsuai menjadi "Bible" oleh para pengguna bahasa Inggrisnya.
Kata "alkitab" dalam Al-Quran sama sekali tidak ada urusannya dengan kumpulan atau kompilasi campursari kitab-kitab karangan manusia yang diberi nama: injil-injil, comotan duplikat kitab Taurat dan Mazmur, dan aneka ragam tulisan lain yang dipaksakan menjadi bagian integral dalam "Biblios" atau "Bible" yang entah bagaimana ceritanya, di indonesia berobah nama menjadi "alkitab" dengan cara mencomot pula perbendaharaan kata dari Al-Quran!
Sesuai dengan konteks periwayatannya, kata "alkitab" dalam Al-Quran sebenarnya merujuk secara khusus -- dan berdiri sendiri sendiri -- masing-masing untuk:
- Ummu alkitab (di lauh mahfuz),
- Shuhuf Ibrahim,
- Shuhuf Musa,
- Taurat,
- Mazmur,
- Injil, dan
- Al-Quran.
Jadi, semakin jelas bahwa kata 'alkitab' dalam Al-Quran tidak ada secuilpun kaitannya dengan bible yang di Indonesia diganti namanya menjadi 'alkitab' itu.
Kenapa?
Karena di negara lain, namanya bukan 'alkitab' melainkan tetap Bible.
Dengan kata lain, siapapun di luar Indonesia sana yang membaca Al-Quran mereka lalu menemukan ayat-ayat yang berbicara tentang 'alkitab' -- yang oleh laskar odong-odong indonesia dikira sedang membicarakan kitab mereka -- tentu tidak pernah menganggapnya demikian. Lain halnya jika Al-Quran menyebut kata 'Bible' atau 'Biblios' karena memang itulah nama yang sebenarnya dari kitab kristen indonesia yang tidak tau malu menggantinya dengan nama lain hasil mencuri dari Al-Quran!
Dengan demikian, maka sempurnalah ketololan kristen manapun di Republik ini yang hari gini masih GR, alias gede rumangsa, mengira Al-Quran mengakui Bible yang berubah nama menjadi alkitab!
Jika memang Al-Quran berbicara tentang Bible, tentu yang tertulis adalah 'Bible' supaya manusia di seluruh dunia mengerti bahwa yang dibicarakan adalah kitab umat Kristen. Tapi kalau seperti yang mereka kira, bahwa alkitab yang dimaksud dalam Al-Quran adalah Bible, tentu cuma kristen Indonesia saja yang mengerti, sedangkan kristen lain di seluruh muka bumi ini cuma bisa plonga plongo karena tidak pernah mengenal kata 'alkitab' untuk Bible mereka.
Allahnya Yesus sudah pasti tidak akan membiarkan hal sebodoh itu terjadi. Percayalah!
Celakanya, dan ini seharusnya membuat semua pengikut Paulus merasa sangat malu, adalah fakta keblinger di mana hampir semua pengiman kitab tidak jelas buatan Paulus dkk ini kerap menuduh Al-Quran menyontek, khususnya ayat ayat Taurat dan Mazmur, dari Bible mereka!
Bagaimana orang-orang ini bisa demikian tidak tahu diri sembarangan saja menuduh Al-Quran menyontek ayat ayat dari kitab kitab yang sebenarnya mereka bajak dari umat Yahudi? Sementara apa yang mereka lakukan bukan hanya sekedar mencontek, tapi sudah amat jelas sebagai perbuatan maling!
Sedangkan di sisi lain, Al-Quran yang tidak sedikit perbendaharaan katanya juga diam-diam dicomot oleh umat ini untuk kemudian dijadikan bagian dari terjemah kitab suci mereka dalam bahasa Indonesia, secara jelas menegaskan bahwa Al-Quran adalah kitab firman Allah terakhir setelah Taurat, Mazmur, dan Injil.
Al-Quran juga menjelaskan bahwa kitab-kitab suci bernama Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa, Taurat, Mazmur, Injil, dan Al-Quran berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah, satu-satunya Tuhan semua nabi yang mewariskan kitab-kitab tsb kepada masing-masing umatnya, sehingga kemiripan, kesamaan, atau keterkaitan antar narasi pada ayat ayat dalam semua kitab suci tsb tentu bukan hal yang aneh, karena kitab-kitab tsb berasal dari Allah yang sama.
Al-Quran -- sebagai kitab suci terakhir dari Allah untuk seluruh umat manusia -- juga mengindikasikan bahwa ajaran Tauhid yang dibawa oleh para nabi tsb bersifat progresif, alias berkembang mengikuti kondisi jaman dari masing masing nabi yang mewariskan kitab-kitab suci tsb, sampai pada akhirnya ajaran monotheis seluruh nabi terdahulu menjadi sempurna saat firman terakhir Allah diabadikan di dalam Al-Quran.
" ..... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Maidah: 3)
Sedangkan Bible, yang mereka kira adalah "alkitab" sebagaimana disebut-sebut dalam Al-Quran, jelas bukan kitab suci warisan nabi manapun (karena memang tidak ada satu nabipun yang mewariskannya kepada umat bernasib malang ini), melainkan hanya kitab buatan manusia yang diinisiasi oleh rasul gadung Paulus dkk, yang secara sembarangan mencomot isinya dari sana sini, lalu megklaim kompilasi seluruh hasil comot sana-sini tsb sebagai sebuah kitab suci.
Bagaimana mungkin kitab tidak jelas yang direkayasa oleh rasul gadungan bisa disebut sebagai kitab suci -- yang difahami oleh umumnya orang orang beriman sebagai kitab yang berisi firman Allah melalui salahsatu nabi-Nya -- sedangkan sang rasul gadung sendiri tidak pernah terbukti sebagai seorang nabi, apalagi rasul, kecuali cuma dari pengakuan, atau self-proclaim-nya sendiri saja?
Sungguh Aneh!
Setelah 19 abad lebih berlalu, tapi umat ini masih belum sadar juga bahwa sesungguhnya para pendahulu merekalah yang paling pantas disebut sebagai biangnya tukang nyontek sejati, bahkan tidak keliru bila disebut sebagai maling kitab suci umat lain!
Dan itulah yang mereka wariskan kepada umat bernasib malang, tapi tidak sadar diri ini!
[Dari catatan lama GM]
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
0 Comments:
Post a Comment