3. Isa itu Rasul Allah dan FirmanNya (QS. 4: 171)



Menjawab TAFSIR NGAWUR Misionaris Kristen 
yang mengklaim Isa Almasih seperti judul di atas. 

Allah berfirman,

یٰۤاَہۡلَ الۡکِتٰبِ لَا تَغۡلُوۡا فِیۡ دِیۡنِکُمۡ وَ لَا تَقُوۡلُوۡا عَلَی اللّٰہِ اِلَّا الۡحَقَّ ؕ اِنَّمَا الۡمَسِیۡحُ عِیۡسَی ابۡنُ مَرۡیَمَ رَسُوۡلُ اللّٰہِ وَ کَلِمَتُہٗ ۚ اَلۡقٰہَاۤ اِلٰی مَرۡیَمَ وَ رُوۡحٌ مِّنۡہُ ۫ فَاٰمِنُوۡا بِاللّٰہِ وَ رُسُلِہٖ ۚ۟ وَ لَا تَقُوۡلُوۡا ثَلٰثَۃٌ ؕ اِنۡتَہُوۡا خَیۡرًا لَّکُمۡ ؕ اِنَّمَا اللّٰہُ اِلٰہٌ وَّاحِدٌ ؕ سُبۡحٰنَہٗۤ اَنۡ یَّکُوۡنَ لَہٗ وَلَدٌ ۘ لَہٗ مَا فِی السَّمٰوٰتِ وَ مَا فِی الۡاَرۡضِ ؕ وَ کَفٰی بِاللّٰہِ وَکِیۡلًا
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu (383), dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya (384) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya (385). Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.” (QS. An-Nisaa: 171)

Tafsir DEPAG:
383 janganlah kamu mengatakan Nabi Isa a.s. itu Allah, sebagai yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani. 384 membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak yaitu nabi Isa a.s. 385 Disebut tiupan dari Allah karena tiupan itu berasal dari perintah Allah. 

Sangat jelas ditegaskan oleh Allah sendiri dalam narasi ayat di atas bahwa,
  1. Isa Ibn Maryam diciptakan melalui kalimat-Nya, 
  2. menjadi hidup karena Roh dari-Nya, 
  3. ditugaskan sebagai utusan-Nya, dan 
  4. agar umat nabi Isa alaihissalam mengikuti ajaran beliau yang mengharamkan pengucapkan "Tuhan itu tiga" dan "Allah mempunyai anak", apalagi sampai percaya dan meyakini perbuatan yang justru sangat dilarang oleh Allah tsb sebagai dasar imannya kepada Tuhan Tritunggal! 

Artinya, sama seperti Nabi Adam Alaihissalam dan kita semua, Nabi Isa Alaihissalam juga diciptakan oleh Allah dengan Kalimat-Nya (Kalimatullah), yakni "Kun, Faya Kun!" atau "Jadi, maka jadilah!"

Perhatikan firman Allah ini,

اِنَّ مَثَلَ عِیۡسٰی عِنۡدَ اللّٰہِ کَمَثَلِ اٰدَمَ ؕ خَلَقَہٗ مِنۡ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَہٗ کُنۡ فَیَکُوۡنُ
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: `Jadilah` (seorang manusia), maka jadilah dia." (QS. Ali-Imran:59)

Allah memberitahu kita bahwa penciptaan Nabi Isa Alahisslam tidak ada bedanya dengan penciptaan Nabi Adam Alaihisslam, termasuk tentu saja penciptaan kita. Dengan demikian, bukan hanya nabi Isa Alaihissalam seorang saja yang pantas menyandang gelar Kalimatullah, sebab kita semua juga sebenarnya adalah Kalimatullah!

Jadi, gelar Kalimatullah yang dinisbatkan kepada Nabi Isa Alaihissalam sama sekali tidak dapat dijadikan pembenar bahwa dirinya adalah "Firman Yang Hidup" alias segala firman Allah yang ujug-ujug nuzul dalam wujud manusia seperti yang menjadi salahsatu doktrin pokok Kristen!

Artikel di atas adalah tanggapan untuk Isa Almasih dalam angan-angan Misionaris Kristen 
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment