Kafir Harbi Ini Adalah Pecundang Sejati!

Kemarin, salahsatu thread Theos An-naar di grup MARI BERFIKIR & TERBUKA dan di PONDOK EDY PRAYITNO menarik perhatian saya. Isinya adalah tautan ke salahsatu situs internet Yahudi yang menjelaskan tentang "goyim", dengan apa kemudian dia seenaknya menyimpulkan, atau lebih tepatnya menisbatkan kata "goyim" kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihiwassalam seperti berikut ini:

Untuk aksinya yang saya anggap kebablasan ini, secara khusus saya merespons kedua threadnya dalam thread tersendiri di sini dan di sini seperti berikut:

IMPETU AD DEFENSIONEM FIDEI
Menyedihkan sekali lurah desa bakul jamu, Theos​ An-naar, cuma kaing kaing seputar penyebutan kata "goyim" yang tidak difahaminya punya arti dan penempatan tersendiri dalam tradisi agama Yahudi, khususnya bagi kaum gentile, namun coba dikaitkannya dengan Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam yang dalam banyak perspektif, sebenarnya termasuk sosok yang dihormati oleh umumnya penganut Judaism sejak jaman kerasulan beliau dahulu hingga kini.

Tampaknya, produsen "analisis telek" ini coba menggiring opini publik secara borongan; menghujat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam di satu sisi, menjeneralisasi umat Muhammad seolah sama bodohnya dengan umat Paulus, dan mendiskreditkan om Gus Mendem​  di sisi lain karena kerap mengusung isu "Jewish's view toward Christianity" yang dalam hal ini, mendorong lurah bakul jamu ini dengan sengaja menyalahgunakan kata "goyim" bagi sang Nabi.

Untuk itu, supaya analisis teleknya tidak terlalu bau seperti yang sudah kita kenal baik selama ini, saya sarankan agar den lurah  sebaiknya mencari dulu, kemudian menampilkannya di sini, tulisan apa saja dari sumber-sumber Judaism yang secara khusus menempatkan posisi Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam seburuk seperti angan-angan rohani den lurah sendiri.

Dengan demikian, maka tudingannya pun menjadi beralasan. Bukan cuma asumsi liar seperti yang selama bertahun-tahun ini menjadi satu-satunya landasan untuk semua aksi ngeyelnya di sana-sini.

Atau, menurut hemat saya akan jauh lebih baik jika den lurah dapat pula menampilkan sebanyak mungkin tulisan dari sumber-sumber Judaism kredibel yang berisi puji-pujian terhadap Yesus sebagai figur kebanggaan umat kristen. 

Ini tentu dapat dijadikan materi studi komparatif yang layak kaji, sekaligus sebagai pembuktian analisis. 

Anjuran ini boleh kita anggap sebagai tantangan saya pribadi kepada den lurah bakul jamu untuk sama-sama membuktikan bahwa pandangan umum dari Judaism dan Islam terhadap kristen pada dasarnya relatif hampir sama.

Saya sendiri, sebagai pengikut Nabi Muhamad Shallallahu 'alaihi wassalam tidak ragu untuk menampilkan tulisan mana saja tentang beliau, terlepas itu baik atau buruk, sebab meyakini sepenuhnya bahwa kebenaran tentang beliau memang tidak dapat ditutup-tutupi.

Terkait isu ini, silahkan simak dulu sedikit introduksi "berimbang" dari saya (sebelum den lurah tambahkan dengan lebih banyak tulisan lagi) seperti misalnya tautan berikut ini:


Dan masih ada ratusan lagi banyaknya.
BTW,  Theos An-naar mengerti bahasa inggris kan?



Lihatlah bagaimana Theos An-naar coba berkelit dan melepaskan diri dari tantangan saya yang sudah sangat terang dan jelas seperti di atas ini.

Saya yakin Theos An-naar tidak berani menerima tantangan karena sadar dalam kasus "goyim" ini dirinya bakal menjadi bulan-bulanan penantangnya saja!

Kendati demikian, sang pecundang masih coba berdalih sambil mengira dapat mengelabui pembaca dengan modus sangat basi para pesorak asal Desa Bakul Jamu, yakni membuat pernyataan seolah-olah penantangnya tidak sepadan untuknya. Padahal dustanya ini justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada!

Hal yang kemudian disorot pula oleh mas Pamungkas berikut ini juga jelas bagian sangat nyata dari dusta Theos An-naar yang sudah pasti bodoh, karena demikian sembrono menyebut "80% ustadz Indonesia begini dan begitu" tanpa secuilpun didasari oleh data statistik yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis!

Buktinya, ketika didesak untuk menunjukan berapa banyak ustadz Indonesia yang diwakili oleh angka 80% tsb, dan berapa besar pula bilangan yang  menghasilkan angka 80% tsb, Theos An-naar langsung terdiam dan seperti maling jemuran, segera mengambil langkah seribu menghindar sejauh-jauhnya dari trit ini.

Tidak hanya sebatas itu, sambil diam-diam kabur seperti maling jemuran tadi, ternyata diam-diam dia juga memblokir akun saya yang sebelumnya secara terbuka menantangnya untuk membuktikan tuduhannya kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihiwassalam seperti tertulis dalam TS ybs di atas!
Benar seperti kata Michelle; topik "goyim" ini memang "sama sekali gak mutu!" karena si pembawa topik sebenarnya tidak mengerti apa-apa untuk bicara banyak tentang topik yang diusungnya sendiri.

Dan untuk menyelamatkan mukanya dari resiko terjerembab dan nyungsep akibat "diserang balik" lagi oleh lawan, maka ajian BLOKIR pun menjadi andalan!

Sungguh miris, terbukti KAFIR HARBI ini memang pecundang sejati!


Oshi Aishimasu -- Batas kota di kaki gunung, 17 Oktober 2016



Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment