QS 21:7 ADALAH PERINTAH ALLAH SUPAYA RASULULLAH SAW (DAN PENGIKUTNYA) BERTANYA KEPADA YAHUDI DAN KRISTEN TENTANG AL-QURAN?
Saya lupa di trit mana, tapi dulu rasanya pernah mengikuti debat kusir mengupas ANALISIS TELEK Theos An-Naar yang sekarang berganti casing menjadi Marek Andrzej Rejniak perihal QS 21:7.
Intinya, metode "pasar kaget" yang disajikan lurah bakul jamu ini pada prakteknya hanya mengundang debat kusir ngalor ngidul meributkan pepesan kosong yang tidak ada juntrungannya, sebab yang dipersoalkan adalah narasi QS. 21:7, walau sebetulnya sudah cukup dijelaskan oleh banyak ustadz di berbagai media "belajar Islam" bahwa pada hakekatnya TIDAK SAMA dengan angan-angan sintingnya.
Jadi, tiap kali topik ini diulang, maka outputnya pun tetap sama; yaitu debat kusir ngalor ngidul seperti dapat diisimak contohnya di sini
Jika karena "Jaka Sembung Naik Sepeda Onthel Lupa Bawa Golok" Marek An-Naar mengira QS 21:7 memang BENAR adalah sebuah PERINTAH (Baca: menjadi WAJIB HUKUMNYA untuk dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dan seluruh pengikutnya), maka sebagai ganti ikutan debat kusir dengannya, saya hanya perlu Boss bakul Jamu ini memperlihatkan SATU BUKTI SAJA dari seluruh sumber literatur Islam yang menunjukkan bahwa setelah turunnya QS. 21:7, Rasulullah saw PERNAH BERTANYA kepada Yahudi, apalagi kristen, tentang Al-Quran.
- Jika ADA, maka BENAR QS. 21:7 WAJIB HUKUMNYA,
- Jika TIDAK ADA, maka angan-angan sintingnya yang mengatakan bahwa QS 21:7 adalah ayat dilematis bagi umat Islam, lagi-lagi menjadi BUKTI SHAHIH bahwa Boss Bakul Jamu ini sejak "pada mulanya" memang pemeran utama Jaka Sembung Naik sepeda Onthel Lupa Bawa Golok!
Itu saja.
Silahkan Marek An-Naar!
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
0 Comments:
Post a Comment