Dosa Waris atau Dusta Waris?


Tela'ah sambil lalu .....
CATATAN TERCECER TENTANG DOSA ASAL 

MASIH MENURUT PAULUS, tatkala Adam dan Hawa memakan buah dari pohon terlarang di taman eden, maka seketika itu juga dosa (asal) mereka diyakini menjalar ke setiap tubuh anak cucu mereka.

Begini dia menjelaskannya:
[Roma 5:12] Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Salahsatu "kutuk" dari dosa asal tsb, (konon) ditegaskan pula oleh Tuhan begini:
[Kejadian 3:16] Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Artinya, karena dosa Adam dan Hawa tadi, maka sejak dahulu kala hingga hari ini seluruh perempuan keturunan mereka yang pernah lahir ke dunia pasti merasakan birahi kepada suaminya, dan sama pastinya, akan mengalami kesakitan (luar biasa) ketika melahirkan!

Ini menarik!
Kendati kata "dosa asal" atau "dosa waris" tidak akan pernah kita temui dalam keseluruhan isi alkitab, namun pengikut Paulus meyakini sepenuhnya bahwa "kematian" Yesus di tiang salib adalah bagian dari proses penebusan "kutuk dosa asal" dari Adam dan Hawa tadi.

Adapun satu-satunya dalil terkuat yang paling sering disebut-sebut untuk mendukung doktrin ini adalah omongan Paulus yang ini:
[Galatia 3:13] "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Artinya, Paulus meyakinkan pengikutnya bahwa "kutuk dosa asal" atas setiap keturunan Adam dan Hawa tadi -- khususnya bagi mereka yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan -- dengan sendirinya sudah DITEBUS atau DIHAPUSKAN oleh Tuhan melalui peristiwa penyaliban Yesus!

Sampai di sini, ceritanya tambah menarik. 
Kenapa?

Begini:
Bila omongan Paulus itu BENAR, bahwa dosa asal sudah ditebus, maka konsekuensi logis yang HARUS DIBUKTIKAN KEBENARANNYA oleh seluruh pengikut Paulus sendiri adalah, bahwa setelah peristiwa penyaliban Yesus, maka SEHARUSNYA "kutuk" yang tertulis dalam Kejadian 3:16 SUDAH TIDAK BERLAKU LAGI, alias GUGUR dari diri semua orang percaya! 

Benar atau salah?
Coba mari kita tanya mereka; 
"Kenyataannya bagaimana, pakbro dan makbro?"

Sampai hari ini ternyata semua perempuan bersuami, tidak perduli dia percaya Yesus adalah Tuhan atau tidak, secara kodrati tetap memiliki rasa birahi pada suaminya masing-masing! 

Sedangkan fakta lain yang lebih pasti dan tidak bisa dibantah adalah, terlepas dia percaya Yesus adalah tuhan atau bukan, secara alamiah, semua perempuan yang melahirkan sama-sama merasakan sakit yang amat sangat dan sulit dijelaskan!

Nah, sampai di sini, tahukah kalian apa arti semua ini? 
Tulisan Editor Alkitab dan bualan Paulus tentang dosa asal atau dosa waris terbukti cuma GOMBAL MUKIYO yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, alias HOAX!
Dengan demikian, maka pertanyaan kunci kita adalah:
SIAPA YANG BERDUSTA DALAM CERITA INI?

  • TUHANKAH?
  •  EDITOR ALKITABKAH? 
  •  PAULUSKAH? atau .... 
  •  PENGIKUT PAULUS?
Monggo, silahken diwolak-walik dewe iman lan akalmu bro! 

CATATAN: Simak dolah-dalih sebelumnya di sini.




Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment