WARZONE

WAR ZONE, KEPALA YANG GATAL, BOKONG YANG DIGARUK!

Saya sempat baca "pencerahan" dari ustadz Arda Chandra tentang WARZONE dalam perspektif debat lintas iman, khususnya antara laskar "payah" kristen dengan kebanyakan netter Muslim di grup-grup debat seperti misalnya di sini.

Inti dari pencerahan itu, setidaknya menurut yang saya fahami, adalah bahwa siapapun kita, jika sudah memutuskan untuk masuk -dan latah pula- ikut-ikutan debat di grup grup semisal ini, harus sadar bahwa yang kita masuki itu sebenarnya adalah "wilayah perang", alias WARZONE!

Artinya, kita tidak punya doktrin lain kecuali "NO MERCY!", alias tidak ada ampun!
Sebab seperti dalam wilayah perang lain dimanapun juga, konsekuensi para pelakunya juga cuma satu, yaitu' "Matiin, atau dimatiin!"

Makanya ini yang sering kita lihat, misalnya dalam filem filem perang produksi holiwud, para komando kerap berteriak ke telinga barisan serdadunya; "KILL OR TO BE KILLED!"

Ini adalah FAKTA dan tentunya tidak bisa ditawar tawar lagi, kecuali kita memang dilahirkan dengan bakat sebagai anak cengeng bermental penghianat!

Dalam pencerahan tadi, kebetulan yang jadi contoh soal adalah sosok sentral kebanggaan laskar "payah" kristen yang tidak kalah payahnya, berinisial Theos Anner.

Yang disebut belakangan ini, karena pada dasarnya memang bernalar "payah", mengartikan pencerahan dari ustadz Arda Chandra buat saudara saudara Muslim beliau tadi sebagai "tantangan" khusus terhadap dirinya!

Ini blunder!
Dan lebih blunder lagi karena kemudian dia berkaok kaok pula menantang ustadz Arda Chandra untuk memasuki war zone yang dia ciptakan sendiri atas dasar penalarannya yang ngawur tadi; persis seperti anak ayam yang baru menetas bercicit cicit menantang induk rajawali untuk bertarung!

Tidak sampai disitu saja, dia juga menyebut beberapa nama lain, termasuk om Gus Mendem untuk memasuki war zone ciptaannya.

Padahal, jangankan bagi para komando sepuh dalam WARZONE seperti yang dimaksud oleh ustadz Arda Chandra tadi, yang sudah berkenan pula "sharing" info berdasarkan pengalaman belasan tahun meladeni berbagai upaya laskar "payah" kristen untuk mendiskreditkan ajaran islam, saya saja; pemula yang cuma dengar cerita cerita lama dari para pinisepuh bisa melihat sendiri FAKTA yang sebenarnya persis seperti illustrasi di atas!

Semoga Theos Anner sadar bahwa dimata para pinisepuh, sebetulnya segala usahanya selama ini tidak lebih dari sekedar menipu diri sendiri!

Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
Selamat menikmati ketupat, opor ayam, dan sambel kentang goreng yang masih tersisa di meja makan!

[Bagus Pamungkas]
Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment