Tragedi Jambu Kluthuk!


Saya punya satu cerita menarik dengan 2 versi.

VERSI PERTAMA

Begini:
Lurah kampung kami terkenal sebagai orang tua yang tegas, namun arif lagi bijaksana dalam segala hal.

Suatu ketika, beliau memergoki 2 orang anak tetangga mencuri sebiji jambu kluthuk di halaman belakang rumahnya.

Keruan saja anak-anak ini langsung dia tangkap, kemudian ditegur dan dinasehati bahwa mengambil buah jambu kluthuk di halaman orang lain secara diam-diam itu salah.

Karena sadar akan kesalahannya, anak-anak ini kemudian memohon maaf kepada pak Lurah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka.

Sebagai orangtua yang arif, tentu saja pak Lurah menerima permohonan maaf anak-anak itu dengan penuh welas asih. Namun sebagai Lurah, dengan tujuan pembelajaran, beliau kemudian tidak memperbolehkan anak-anak ini untuk masuk lagi ke halaman belakang rumahnya secara diam-diam.

Sejak kejadian itu, anak-anak tadi pun tidak pernah lagi terlihat berada di dekat rumah pak Lurah.

Cerita pun TAMAT sampai di di situ.


ooooOOoooo 


VERSI KEDUA

Ceritanya persis sama seperti versi pertama. Cuma ada tambahan sedikit begini:
Beberapa tahun setelah kejadian itu, entah dari mana asalnya, seorang penderita gangguan ingatan masuk ke kampung kami dan berkeliling kampung mengabarkan berita kepada setiap orang yang ditemuinya bahwa dirinya adalah seorang Carik (jurutulis di kantor pak Lurah) yang diangkat langsung oleh pak Lurah dan diperintah untuk mengabarkan berita bahwa peristiwa pencurian sebiji jambu kluthuk oleh 2 anak tetangga beberapa tahun silam itu telah membuat pak Lurah sedemikian murka, sehingga untuk melampiaskan kemurkaannya kepada 2 anak tetangga yang sudah minta maaf tsb, pak Lurah menggantung anak tunggalnya sendiri sampai mati!

Menurut cerita si Carik dari negeri antah barantah ini, membunuh satu-satunya anak kandung kesayangannya itu dilakukan oleh pak Lurah sebagai penebus kesalahan yang dilakukan oleh 2 anak tetangganya!


ooooOOoooo 


Sampai di sini, menurut anda cerita saya versi mana yang lebih bisa dipercaya? 
Yang pertama, atau yang kedua?
Alasannya?


[Sumber: Gus Mendem, bermain antara iman & logika]


** Pernah diperdebatkan juga di sini

Share on Google Plus

Bagus Pamungkas

Saya adalah salahseorang cantrik Sekolah Minggu Gus Mendem dan Kawan Kawan dalam barisan Muslim yang melawan aksi penyesatan iman dan segala bentuk upaya pemurtadan terhadap umat Islam yang dilakukan secara melawan hukum baik oleh individu-individu maupun kelompok-kelompok tertentu demi kepentingan Kristen. Meski demikian, blog ini tidak dimaksudkan untuk umat Kristen secara luas melainkan terbatas hanya untuk para Misionaris, Evangelis, dan pendukungnya saja. Publikasi blog ini adalah bagian dari tugas para cantrik Gus Mendem menghimpun berbagai konten yang relevans dengan isu di atas, untuk selanjutnya diwartakan ke tengah-tengah komunitas penginjil dimaksud
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
    Blogger
    Facebook

0 Comments:

Post a Comment