"Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya." (Matius 24:26)
Oleh gerombolan pemandu sorak para evangelist dan misionaris, ayat ini diyakini sebagai sebuah nubuat tentang nabi palsu, dan dengan penuh percaya diri langsung saja mereka alamatkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai sasaran tembak!
Sejujurnya, saya tidak habis pikir bagaimana gereja, atau yang mewakili kepentingan gereja, menanamkan hal ganjil seperti ini di kepala setiap laskar odong-odong mereka sehingga demikian kuat meyakininya sebagai sebuah keniscayaan?
Menurut mereka, "Ia yang ada di padang gurun" itu adalah nabi Muhammad saw, karena beliau tinggal di gurun. Sedangkan "di dalam bilik" adalah Ka'bah dalam artian ajaran Islamnya. Tapi coba mari sama-sama kita teliti lagi baik-baik "Dogma Gila" ini dengan kepala dingin.
PADANG GURUN
Bukankah semua nabi-nabi terdahulu dan orang-orang suci yang dikisahkan dalam alkitab juga tinggal di padang gurun? Sebut saja secara random nama-nama seperti Markus, Petrus, Yudas, Abraham, Musa, Paulus, Daud, Salomo, Yohanes, dan entah siapa lagi, pilih saja sendiri, tokh semuanya juga tinggal di padang gurun?
Jika Matius 24:26 itu mereka anggap untuk Nabi Muhammad saw, maka sebaliknya siapa pun sah-sah saja mengaanggap bahwa "warning" dari Yesus itu sebenarnya itu untuk Paulus.
Kenapa? Tokh Paulus juga tinggal di padang gurun? Memangnya dia tinggal di bagian mana jazirah Timur Tengah yang bukan padang gurun? Siapa sih yang tidak tahu bahwa pada awal abad Masehi dulu hampir tidak ada wilayah di seluruh kawasan timur tengah yang bukan padang gurun?
Kenapa? Tokh Paulus juga tinggal di padang gurun? Memangnya dia tinggal di bagian mana jazirah Timur Tengah yang bukan padang gurun? Siapa sih yang tidak tahu bahwa pada awal abad Masehi dulu hampir tidak ada wilayah di seluruh kawasan timur tengah yang bukan padang gurun?
Lalu, sebenarnya siapa yang bodoh di sini, orang yang mengaku sebagai Matius sang penulis injil, atau umat pengkut Paulus yang terlanjur mengidap syndroma kemacetan nalar kronis sehingga kerapkali gagal berpikir?
Jika benar Matius 24:26 adalah sebuah ramalan, atau istilah kerennya nubuat, kenapa Matius menulis bahwa nabi palsu itu akan datang dari padang gurun, sementara semua penduduk timur tengah yang membaca tulisannya, termasuk dirinya sendiri juga tinggal di padang gurun? Bukankah ini sama saja artinya dengan membuat pernyataan bahwa kelak akan datang nabi palsu, matanya ada dua, satu di kiri satu lagi di kanan?
Ini betul-betul sebuah lelucon yang tidak megandung makna sama sekali!
Karena bangsa Yahudi dan semua pengikut Yesus pada jaman itu hidup di padang gurun, maka "dari padang gurun" dalam ayat tsb bisa berarti datang dari mana saja di lingkungan mereka sendiri (tidak harus dari Arab), bahkan bukan mutahil sebenarnya datang dari kalangan murid-murid, atau yang mengaku-ngaku sebagai murid Yesus sendiri!
Coba pikirkan sendiri dan ingat-ingat lagi, nabi mana yang semasa hidupnya tidak tinggal dan mondar-mandir di padang gurun? Ada? Lebih lucu lagi, ayat Matius 24:26 yang menyebut padang gurun itu juga menuliskan "Janganlah kamu pergi ke situ."
Lha? Kalau dilarang ke padang gurun, ke mana lagi penduduk Yerusalem atau bangsa Yahudi Israel harus pergi, sedangkan sekeliling mereka adalah padang gurun?
IA ADA DI DALAM BILIK
Pemahaman bahwa di dalam bilik adalah Ka'bah juga tidak kalah heboh melawan akalnya!
Ka'bah adalah rumah, umat Islam menyebutnya Baitullah, atau rumah Allah. Jadi, jelas sekali tidak dapat diartikan sebagai bilik. Bilik atau kamar adalah bagian dari rumah, alias bukan rumah itu sendiri. Aneh bukan, jika akal sehat orang-orang sesat ini sudah tidak mampu lagi untuk sekedar membedakan arti yang benar antara rumah dan bilik saja?
Jika memang betul yang dimaksud oleh Matius 24:26 adalah Ka'bah, kenapa Tuhan tidak menyebutnya secara gamblang saja? Apa sih susahnya bagi Tuhan untuk berfirman misalnya begini: "Nabi palsu itu akan keluar dari dalam Ka'bah di Mekkah. Ka'bah dulunya adalah tempat beribdah kaum Quraisy yang banyak berhalanya."
Kenapa Tuhannya Matius tidak menyuruh Roh Kudus membimbingnya untuk menuliskan nubuat seperti itu saja agar pengikut Paulus tidak terus menerus kebingungan, lalu secara serampangan cari kambing hitam menuduh Nabi Muhamad saw sebagai nabi palsu?
Lagi pula jika mereka buka lagi Matius 24:26 dan baca versi bahasa Inggerisnya, kata "bilik" tsb ditulis sebagai "secret places or inner rooms" yang dalam bahasa indonesia artinya adalah "kamar-kamar rahasia."
Memangnya bangunan Ka'bah ada berapa, sehingga disebut dalam bentuk jamak sebagai kamar-kamar rahasia? Lalu, rahasianya sendiri apa? Sejak jaman Adam hingga hari ini rasanya belum pernah ada catatan sejarah yang menuliskan bahwa Ka'bah dianggap, apalagi sampai dijadikan sebagai kamar rahasia!
Dan yang paling konyol dari pemahaman ngawur menyangkut Matius 24:26 ini adalah frase "Ia ada di dalam bilik" yang diklaim sebagai fakta bahwa (seolah-olah) Nabi Muhammad saw berada di dalam Ka'bah!
Wahai para penghujat Rasulullah saw, ketahuilah bahwa Nabi Muhammad saw:
- Tidak dilahirkan di dalam Ka'bah,
- Tidak dibesarkan di dalam Ka'bah
- Tidak bertempat tinggal di dalam Ka'bah,
- Tidak makan minum di dalam Ka'bah,
- Tidak melaksanakan shalat di dalam Ka'bah,
- Tidak pernah bersembunyi di dalam Ka'bah, dan ini yang terpenting,
- Tidak pernah dipenjara di dalam Ka'bah.
Sekarang coba pikir sendiri, di mana letak kebenaran klaim bahwa Matius 24:26 itu menunjuk kepada Nabi Muhammad saw dan Ka'bah?
Apa pun argumen menyangkut klaim salah kaparah ini jelas-jelas CACAT LOGIKA!
Lain halnya bila ditujukan kepada Paulus dari Tarsus. Nampaknya semua makna dalam rangkaian sabda Yesus seperti dimaksud dalam Matius 24:24-26 cocok untuknya.
- Tanah asalnya (apalagi pada abad pertama Masehi dulu) adalah padang gurun,
- Dia mengaku-ngaku bertemu Yesus dalam perjalanannya menuju Damsyik, yang juga padang gurun,
- Yesus bahkan sudah lebih dulu memperingatkan (lihat Matius 24:24-25) bahwa nabi palsu atau yang mengaku-ngaku sebagai messias (dalam hal ini Paulus mengaku dirinya telah membebaskan pengikut Yesus dari keterikatan pada hukum Torah) akan berusaha menyesatkan orang-orang pilihan,
- Dia banyak sekali menuliskan tanda-tanda dahsyat dan mukjizat-mukjizat semisal dirinya telah dipilih oleh Yesus sejak dalam kandungan, atau bertatap muka secara langsung dengan roh Yesus (tapi nyatanya hampir mustahil untuk dibuktikan) dlsb, dan ini yang terpenting;
- Dia mempersiapkan ajarannya yang sejak awal disebut-sebut oleh Yesus sebagai penyesatan, dari dalam bilik-bilik rahasia (di bawah tanah) di mana dirinya dipenjara!
Injil sendiri mencatat bahwa karena alasan yang kurang jelas, sebagaimana tertulis dalam Kisah para Rasul, Paulus berulangkali dipenjarakan. Dia pernah dipenjara di Filipi, di Korintus, di Yerusalem, di Kaisarea, di Roma, dan patut juga diduga di Efesus, sehingga frase "kamar-lamar rahasia" tempat sang nabi palsu itu bersemayam seperti disebut di atas tadi sama sekali tidak keliru!
Bagaimana? KLOP BANGET, bukan?
[Sumber: Belajar dari True Islam In The Air | Islam Menjawab Fitnah]
UNTUK DIPERHATIKAN
Admins menghormati hak kebebasan berpendapat anda dalam merespons artikel manapun yang tersaji di sini. Karenanya, tidak ada pemberlakuan persyaratan khusus yang dapat diartikan sebagai pembatasan atas hak tsb. Sebagai gantinya, kami hanya minta anda menghormati kewajiban moral anda sendiri dengan menghargai tata-krama serta adab yang berlaku dalam budaya kita. Ekspresikanlah pendapat anda dengan menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih.
Amin.
ReplyDeleteJika benar yang dimaksud Matius 24:26 adalah Ka'bah, mengapa Tuhan tidak menyebutkannya dengan jelas? Menyimak Kata2 Tersebut Bertapa Bodoh Nya Dalam Berfikir Nya Contoh Kita Tdk Semudah Itu Memerintahkan Seorang Prajurit Kalau Tdk Melalui Komandan Nya Semua Sdh Jelas Segala Tulisan & Sumpah Prajurit Itu Hrs Di Taati & Tdk Bisa Di Ubah Sampai Detik Ini Begitu Juga Ayat2 Di Injil Semua Sdh Tuhan Tuliskan & Hrs Di Taati Tdk Seorang Nabi Pun Bisa Memerintahkan Roh Kudus Untuk Ikuti Matius Ingin Kamu Karena Roh Kudus Itu Adalah Pribadi Tuhan Contoh Qur'an Mengatakan Allah SWT Itu Dzat Jadi Dzat Itu Apa Kalau Bukan Ruh / Roh Intinya Matius Hanya Mengikuti Apa Yg Di Perintahkan Oleh Tuhan Bukan kemauan Nya Begitu Nte Banyak Belajar Dulu Deh Jgn Asal Bikin Penafsiran Yg Sesat
ReplyDeleteSEAMAN,
DeleteIsi kitabmu itu sudah ribuan kali dirobah-robah oleh para editornya agar sesuai dengan tuntutan jaman mengikuti kehendak para bapak moyang gereja, dan sesungguhnya, catat ini: isi kitabmu sama sekali bukan firman Allah!
Cuma sebagai contoh, coba kau lihat saja sendiri apa saja YANG PALSU PALSU DALAM KRISTEN
Yesus sangat jelas menguraikan matius 24.... jangan datang kesitu. ... Jangan percaya.
ReplyDeleteKenapa Tuhan mengatakan dengan demikian..itulah kebijaksanaan Tuhan. Jika dijelaskan semua sangat jelas...maka semua akan masuk ke surga..lalu..siapa yg ikut setan.di neraka
Coba ingat saat pertama kali adam diciptakan..apa perintah Allah..sehingga.. ada kelompok malaikat yg disebut syetan.
Perintah Allah sangat jelas..sujudlah pada Adam.
Syetan.. melawan dengan tidak mau sujud pada adam.dan syetan ngeles dengan hanya mau sujud pada Allah.... padahal Allah memberi perintah sujud pada adam.
Di injil...Yesus.. mengatakan bahwa Allah bijaksana yg baik diberkati yg jahatpun diberkati. Tapi kelak mereka berbeda lokasi..masuk surga atau neraka.
Seperti.
1. Gandum dan ilalang.
2. Domba dan kambing.
3. Pekerja ladang tuannya diberi pekerjaan tapi mau membunuh tuannya
Ini sangat jelas..jika menggunakan akal budi manusia... sebab kebenaran milik Yesus Krsitus.
Perhatikan percakapan Yesus dan pilatus. Bahwa Yesus berkata Ia adalah kebenaran.
Dan hanya dia yg hidup didunia dan disurga...sang manusia yg telah alami dunia dan surga.
Inilah manusia pertama setelah adam dan hawa diusir dr surga.
Manusia yg menggembalikan..bahwa manusia bisa ke surga..lewat jalan dengan Yesus... ini sudah banyak dijelaslan dalam injil.
Tanpa dia... akan sangat susah sekali dan sulit sekali menuju ke surga.
Di alquran tertulis..Isa terutama di dunia dan akhirat.